PERILAKU KONSUMEN II SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA DEMOGRAFI
PERILAKU
MONSUMEN
BAB
II
“SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA DEMOGRAFI”
“SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA DEMOGRAFI”
NO.
|
NAMA
LENGKAP
|
NPM
|
1
|
HANE KARTIKA
|
13211191
|
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013-2014
ILMU EKONOMI – MANAJEMEN SI
2013-2014
ILMU EKONOMI – MANAJEMEN SI
PERILAKU
KONSUMEN
II
II
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISA DEMOGRAFI
1.
Segmentasi
pasar
a.
segmentasi
dan kepuasan konsumen
b.
segmentasi
dan profitabilitas
c.
penggunaan
segmentasi dalam strategi pemasaran
2.
rencana
perubahan
a.
Analisis
konsumen dan kebijakan sosial
b.
Perubahan
struktur pasar konsumen
II.I Segmentasi pasar
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda
yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau
segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia
perbedaan antara pembeli di pasar.
Manajemen Pemasaran. Definisi Segmentasi Pasar
Swastha
& Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi
pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan
pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing
memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan
pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program
pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap
membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli
produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau
tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok
pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
a. Segmentasi dan
kepuasan konsumen
Kepuasan
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan
harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2
:
1. Kepuasan Fungsional, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena
makan membuat perut kita menjadi kenyang.
2. Kepuasan Psikologikal, merupakan
kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal :
Perasaan bangga karena mendapat pelayanan.
b. Segmentasi dan
profitabilitas
Profitabilitas
adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong
pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement)
yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
2. Proses produksi yang efisien akan menghasilkan
penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan
semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi.
Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk
memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
3. Fokus Pada “Core Business”
Terpenting Anda
4. Jika Anda melenceng pada hal-hal
yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya
yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
5. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi
Melalui Kepemimpinan
6. Manusia adalah sumberdaya terpenting
dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek
manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan
organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang
efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan
dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
7. Pertajam Kecerdasan Organisasi
8. Semakin cerdas organisasi, semakin
tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa
depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan
berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam
mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi,
semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
9. Kompensasi Yang Sesuai
10. Manusia ingin dihargai. Jika Anda
membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka
berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa
dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang
terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem
ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan
merefleksikan kinerja.
c. Penggunaan
segmentasi dalam strategi pemasaran
Menurut
Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a
larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran
yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa
variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis: Segmentasi ini dilakukan
dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis
sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan,
pekerjaan, geografis.
2. Psikografis: Segmentasi ini
dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan
menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi
demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup
untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen
berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku: Segmentasi ini dilakukan
dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah
laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan
loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam
pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat
maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
1. Measurable : Ukuran, daya beli, dan
profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit
diukur.
2. Accessible : Segmen pasar harus
dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Substantial : Segmen pasar harus
cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
4. Differentiable : Segmen-segmen dapat
dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap
elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
5. Actionable : Program yang efektif
dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan
segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan
variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari,
dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang
diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu
perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi
dengan konsumen.
II.II Rencana perubahan
a. Analisis konsumen
dan kebijakan sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan
Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan yang
dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa
bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa
melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah
kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang
bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen
kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai
dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen
memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska
pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau
jasa tersebut atau tidak.
b. Perubahan struktur
pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna,
Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli:
Pasar Persaingan Sempurna: Jenis
pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
1. Jumlah penjual dan pembeli banyak
2. Barang yang dijual sejenis, serupa
dan mirip satu sama lain
3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
4. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran (demand and supply)
5. Posisi tawar konsumen kuat
6. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
7. Sensitif terhadap perubahan harga
8. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Pasar
Monopolistik: Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau
penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk
tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh
produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
1. Untuk unggul diperlukan keunggulan
bersaing yang berbeda
2. Mirip dengan pasar persaingan
sempurna
3. Brand yang menjadi ciri khas produk
berbeda-beda
4. Produsen atau penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga
5. Relatif mudah keluar masuk pasar
Pasar
Oligopoli: Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi
oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri
yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di
Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
1. Harga produk yang dijual relatif sama
2. Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
3. Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang
besar
4. Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Pasar
Monopoli: Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya
terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows,
perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
1. Hanya terdapat satu penjual atau produsen
2. Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan
dikuasai oleh perusahaan monopoli
0 komentar:
Posting Komentar