PERILAKU KONSUMEN IV A EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
PERILAKU MONSUMEN
BAB IV A
“EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN”
“EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN”
NO.
|
NAMA LENGKAP
|
NPM
|
1
|
HANE KARTIKA
|
13211191
|
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013-2014
ILMU EKONOMI – MANAJEMEN SI
2013-2014
ILMU EKONOMI – MANAJEMEN SI
PERILAKU KONSUMEN
IV A
IV A
EVALUASI
ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
1.
Kriteria evaluasi
2.
Menentukan alternatif pilihan
3.
Menaksir alternatif pilihan
4.
Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
IV.I. Kriteria Evaluasi
Selama
evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi
mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara
langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Konsumen
memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi
dari kriteria yang baku .Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses
tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi
kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari
berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk
yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial
seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan
seseorang, terutama citra dirinya).
IV.II Penentuan Alternativ Pilihan
Setelah criteria yang akan
menjadi alternative pilihan di tentukan barulah konsumen menentukan alternative
produk yang menjadi pilihannya.
IV.III Menaksir Alternariv pilihan
Setelah alternative pilihan telah
di tentukan konsumen perlu menaksir atau memperkirakan produk yang kita tuju
sebagai alternative pilihan tersebut. Apakah produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhan kita sebagai alternative pilihan dari produk utama ataukah tidak, di
perlukan adanya analisis terhadap produk tersebut.
IV.IV Menyeleksi
Aturan Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu
produk atau jasa merupakan saat yang penting bagi pemasaran. Keputusan ini
dapat menandai apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana,
berwawasan luas, dan efektif, atau apakah kurang baik direncanakan atau keliru
menetapkan sasaran. Keputusan merupakan seleksi terhadap dua pilihan
alternative atau lebih.
Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa
menyediakan pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun
pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat
meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat besar.
Teori-teori
pengambilan keputusan konsumen bervariasi, tergantung kepada asumsi peneliti
mengenai sifat-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan
keputusan konsumen:
1.
Pandangan
ekonomi, konsumen sering dianggap sebagai pengambil keputusan yang rasional.
2.
Pandangan
pasif, menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada
kepentingan melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Para konsumen
dianggap sebagai pembeli yang menurutkan kata hati dan irasional.
3.
Pandangan
kognitif, menggambarkan konsumen berada diantara pandangan ekonomi dan
pandangan pasif yang ekstrim, yang tidak (atau tidak dapat) memperoleh
pengetahuan yang mutlak mengenai semua alternatif produk yang tersedia dan
karena itu tidak dapat mengambil keputusan yang sempurna, namun secara aktif
mencari informasi dan berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.
4.
Pandangan
emosional, mengambil keputusan yang emosional atau impulsive (menurutkan
desakan hati).
0 komentar:
Posting Komentar